Senin, 25 Februari 2013

about au'zdu dalam An-naas dan Al-falaq

Sobat muda pasti sudah hafal luar kepala surat Al-Falaq ma surat An-naas kan??? Kedua ayat ini diawali dengan kata au’zdu. Nah ternyata kata au’dzu ini mengandung  3 elemen (bukan elemen air, tanah dan udara, itu film avatar bro,, hehehe) sobat.. pengen tahu 3 elemen itu apa??? Ini dia sobat:
Elemen-elemen yang terkandung dalam  a’uzdu baik au’dzu dalam surat Al-ikhlas ataupun An-naas adalah titik dua, heheh
1.      مستعاذا به
2.      مستعاذا منه
3.      مستعيذا
Yapz.. itu tadi  unsur atau elemen yang terkandung dalam kata au’dzu, masalahnya sekarang apa pengertian tiga diatas dan siapa yang dimaksud?? Kita kupas satu-satu boz (kayak buah aja dikupas ya??)
Mustaa’dzan bih itu berarti yang dimintai perlindungan, dalam hal ini pasti Allah sobat.
Mustai’zdan sama dengan orang yang meminta perlindungan sobat , yaitu Nabi Muhammad dan semua yang mengikuti ajaran beliau
Musta’adzan minhu itu adalah sesuatu yang diminta kepada Mustaa’adzan bih agar  tidak ada pada mustai’zdan.
Rancu ya sobat?? Kita lihat contoh yok biar enak..  kita ambil contoh pada ta’awud, artinya kan begini : aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk, nah jika dipisah-pisah menurut  3 elemen diatas maka jadinya begini..:
Musta’adzan bih          : ALLAH
Musta’idzan                 : Aku
Musta’adzan minhu     : syetan yang terkutuk
Nah jelas kan sekarang sobat??? Kembali ke permasalah surat muawidzatain, kedua  surat  musta’azdan dan musta’idzannya sama, Cuma musta’adzan minhunya yang berbeda, ini dia bedanya:
Musta’adzan minhu surat Al-falaq ada empat:
a.       من شر ما خلق
b.      ومن شر غاسق إذا وقب
c.       ومن شر النفثت في العقد
d.      ومن شر حاسد إذا حسد
Beda dengan surat An-naas mua’dzatan  minhunya:
a.       من شر الوسواس الخناس
Waswaas ini ada dua bro: ada yang dari manusia ada yang datangya dari jin
Yap itu tadi rahasia dibalik au’dzu pada surat al-Alaq dan an-Naas sobat, semoga manfaat ya….. salam

Sabtu, 23 Februari 2013

ANTARA SYUKUR DAN PUJI


(الشكر والحمد)
Dalam kehipan sehari-hari pasti kita sering mendengar kata “syukur dan puji”. Dalam ceramah agama, sambutan pemimpin  bahkan sampai pembawa acaranya pun pasti menggunakan kata “puji dan syukur”. “marilah kita ungkapkan puja-puji syukur kita kehadirat Allah SWT, dengan mengucapkan Alhamdllah”, seolah menjadi kata wajib bagi setiap orang yang ada dipodium atau orang yang sedang berbicara didepan khalayak ramai dalam acara formal atau semiformal. (cangkruan nak warung kopi gak usah pakek kata2 itu boz,,,hehehe)
Saya tidak membahas panjanng lebar tentang keseharian kita yang sering mendengar kata puji dan syukur…(bukan puji ma syukur tetangga ente boz..😉 becanda bro😊). Tapi yang akan kita bahas adalah perbedaan antara syukur dan puji (الشكر والحمد). Sebenarnya dimana letak perbedaannya???😌 yok kita simak keterangan dibawah ini..!!
Perbedaan yang paling mendasar antara الشكر dan  الحمد  adalah dilihat dari susunan hurufnya klu syukur terdiri dari huruf syin, kaf dan ra, sedang kata hamdu terdiri dari kha, mim dan dal. (klu gini anak TK mah udah pada tu ya boz… hehehe😁 ). Oke kita serius sekarang boz..  Kata syukur dan hamdu jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti syukur dan puji memiliki perbedaan. Perbedaanya keduanya antara lain:
ü  Ditinjau dari segi sebab:
Ø  Hamdu itu memuji kepada orang yang dipuji baik orang itu memberikan kebaikan kepada si pemuji ataupun tidak.  Dengan demikian hamdu ini memuji tanpa sebab (cieh…cieh jadi inget kata-kata mencintaimu tanpa sebab 😍)
Ø  Berbeda dengan kata syukur, syukur memiliki pengertian memuji, karena yang dipuji telah memberikan kebaikan kepada si pemuji.. jadi syukur ini memuji karena ada sebabnya.
Nah itu tadi perbedaan syukur ama puji ditinju eh… di tinjau dari segi sebab boz.. sekarang kita lihat perbedaan syukur dan hamdu (syukur dan puji)  dari segi macamnya. Klu ditinjau dari segi macamnya ne boz,,, syukur dan hamdu memiliki perbedaan:
Ø  Syukur itu bermacam-macam, ada yang menggunkan lisan, anggota badan seperti tangan dan menggunkan hati (qolb).
Ø  Klu hamdu, itu gak bermacam-macam (aq juga gak macam-macam kok cak 😞), hamdu itu hanya menggunakkan lisan dan hati saja (aq cinta kamu juga pakek saja…  eh,,,… ngelantur mulu ne)
Yapz, itu tadi perbeedaan antara hamdu dan syukur, jadi antara syukur dan puji itu memiliki perbedaan…


v  Tulisan ini adalah saduran dari buku “  Tafsir Al-Fatihah wa Al-mua’widzatain” yang ditulis oleh Al-imam Muhammad Abdul Wahab..

ABOUT KUBUR

Mungkin sobat muda udah pernah membaca atau mendengar tentang alam kubur
(bukan Film Horor beranak dalam “kubur” lo ya?) yang digambarkan dengan beraneka ragam gambaran, yang pada intinya bermuara pada kesimpulan, jika orang yang mati itu beramal baik, maka ia akan bahagia di dalam kubur,  tapi jika ternyata ia berperangai buruk maka ia akan mendapat siksa di dalam kubur. (setuju kan sobat???)
Ngomongin tentang alam kubur, ada sekilas kisah sobat (bukan sekilas info boz… hehehe). Kisah ini bercerita tentang salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW (ayo para syekher mania.. jawab dengan lantang.. SHALLUALAIH) yang bernama Ustman bin Affan RA. Sobat muda pasti udah kenal kan?? Nah.. sutu hari sahabat Ustman mendengarkan cerita tentang sifat-sifat neraka, yang luar binasa, eh..luar biasa penyiksaannya, mendengar hal-hal mengenai neraka ini beliau tidak menangis sobat, kemudian diceritakan pula kepada beliau mengenai hari kiamat, beliau tetap stay cool,, gak nangis sobat.. tapi………  ketika mendengar cerita atau sifat-sifat megenai alam  kubur, beliau yang dari awal tetap stay cool (kayak gwe,, heheh pede amat ya??), MENANGIS sobat… loch sahabat-sahabat yang lain bingung lah ya?? Tadi cerita tentang neraka tetap cool, hari kiamat gak ngaruh,, tapi giliran ceritanya masalah kubur beliau nangis, meneteskan air mata, ada apa gerangan???? (ada kau dihati ku.. becanda boz). Pengen tau apa penyebab beliau menangis??? Tunggu episode selanjutnya……… hehehehhe
Oke lanjut sobat.. sahabat yang lain pun bertanya?? Ada apa gerangan wahai amirul mukminin?? Sampai-sampai kau teteskan air matamu??? (melankoniz banget…😊), tadi saat kau mendengar tentang neraka dan kiamat kau tidak menangis, tetapi ketika alam kubur diceritakan kau teteskan air mata, ada apa????  jawab Ustman “seandainya aku dimasukan neraka, aku masih bersama-sama manusia yang lainya, ketika hari kiamat, aku juga masih bersama-sama manusia…. Tapi ketika dialam kubur aku sendirian (aduch2 yang jomblo tersinggung,, af boz gak maksud kok).. tidak ada satu orang pun yang menemani ku, dan sesungguhnya kunci kubur itu dibawa malaikat israfil, dia akan membukanya pada hari kiamat”. Nah itu tadi sekilas info sobat.
Wah.. ternyata dari sekilas cerita diatas dapat ditarik kesimpulan, dialam kubur itu sendirian gan, gak berteman (gak da sobat …apalagi soto babat,,hehehe). Nah trus apa yang harus kita siapin wat nanti di alam kubur?? So pasti ya amal sholeh sobat… menjalankan yang diperintah Allah dan menjauhi  laranganNya. Jangan gado-gado sobat.. menjalankan yang diperintahNya,, yang dilarang tetap lajuuuuuu….gak boleh  boz.. ingat kan kata pak ustadz kita??? Hehehe
Sobat muda …kenal kan ma shahabat Abu Bakar As-shidiq?? Pastinyalah ya…. Beliau ini pernah memberi nasehat begini sobat:
من دخل قبر بلا زاد فكانما ركب الابحر بلا سفينة
Kata beliau, klu orang masuk  dalam kubur (maksudnya mati sobat), tanpa membawa bekal (ya ,, amal sholeh gitu lah bro..) maka seolah-olah dirinya mengarungi lautan tanpa menggunkan perahu.. loch mengarungi laut tanpa perahu?? Pastinya tenggelam kan. Begitu juga orang yang meninnggal/dead/mati  tidak memiliki bekal amal sholeh, ia akan tenggelam dalam siksaan alam kubur.
Nah itu tadi  sekilas info tentang alam kubur sobat..  semoga bermanfaat dan barokah.. amien.


#Saduran dari Al-U’shfuriah dan Nashah Al-I’bad